komentar ea...

kasih komentar, kritik dan saran ea..
danke

Mengenai Saya

Foto saya
kenalin nich... nama gue wahyu rahma suciati,,, biasa dipanggil cici atw ucik,,, gue terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Malang angkatan 2010 jurusan BKP prodi Bimbingan dan Konseling off. B,,, gue asli putu warok alias asli ponorogo jawa timur,,,

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

aspek budaya dalam pemberian layanan informasi

>Pengertian Layanan Informasi
Layanan informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada siswa agar dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. Layanan ini dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti buku, brosur,leaflet, majalah, dan internet). Dalam konseling, layanan informasi sangat dibutuhkan. Dengan adanya layanan informasi, peserta didik diharapkan dapat mengambil keputusan secara tepat, dalam bidang sosial-pribadi, belajar maupun karier berdasarkan layanan informasi memadai yang diperolehnya. Layanan informasi ini berfungsi untuk pencegahan (preventif) dan pemahaman.
>Informasi yang menyangkut pengambilan keputusan dan pemecahan masalah siswa perlu disampaikan dengan hati-hati oleh konselor dengan memperhatikan aspek budaya siswa
>contoh dalam studi kasus :
- TINGKAH LAKU REMAJA MEGENDARAI MOTOR UGAL-UGALAN DI JALAN DAN TIDAK MEMAKAI HELM
Di jalan Terusan Surabaya sering terlihat siswa SMA mengendarai motor dengan ugal-ugalan dan tanpa memakai helm serta surat-surat kendaraan yang tidak lengkap. Mereka mengendarai motor dengan kecepatan tinggi tanpa menghiraukan pemakai jalan lainnya. Sering pula terjadi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan pengendara motor yang ugal-ugal dan tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Karena di pengaruhi sisi emosional remaja yang masih riskan dengan hal-hal yang mengundang perhatian, membuat remaja kurang peka dengan keadaan di sekelilingnya. Mereka akan memilih untuk melakukan sesuatu yang mereka sukai tanpa memikirkan lebih dulu dampak dan konsekuensi yang harus ditanggung dari perbuatan itu. Demikian juga dengan tingkah laku remaja yang senang ugal-ugal dan mengendarai motor tanpa helm serta surat-surat yang tidak lengkap
-MATERI
Informasi mengenai peraturan-peraturan mengendarai kendaraan di jalan raya dan rambu-rambu lalu lintas yang harus dipatuhi saat menjadi pengguna jalan.
-CARA
Seminar
-SIAPA
Pakar rambu-rambu lau lintas (pihak-pihak kepolisian)
-perilaku siswa ini sangat mengganggu karena kebiasaan ugal-ugalan dijalan adalah sifat remaja yang sulit untuk diatur sehingga sangat mengganggu berjalannya proses layanan informasi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENTINGNYA BIMBINGAN KARIER DI SMA

Perbedaan dalam Perkembangan Karier .

Pandangan tentang perbedaan - perbedaan dalam perkembangan karier diantara siswa siswa lanjutan atas datang dari the nasional Assesment of Educasional progress project on career and occupational Development . Sekitar 37.500 anak anak laki laki dan perempuan antar bangsa termasuk dalam sample .penemuan penemuannya antara lain sebagai berikut (Mitchell,1977).

1. Kebanyakan anak anak umur tujuh belas tahun telah membicarakan secara serius kepada seseorang tentang rencana rencananya di masa depan .rencana rencananya didiskusikan dengan orang tua dua kali lebih sering daripada dengan para konselor advisor atau teman sebaya. Hanya sekitar dua pertiganya merasa bahwa orang lawan bicaranya menyadari kemampuan-kemampuannya.
2. Anak anak laki-laki cendrung lebih percaya kepada kemampuan kemampuannya mengerjakan sesuatu dari pada anak-anak perempuan.
3. Gengsi dan status tercatat dua kali lebih banyak daripada tantangan dan tanggung jawab, kepuasan pribadi, kesempatan dan kemajuan sebagai alasan-alasan untuk menerima promosi dalam pekerjaan.
4. Hanya 2,2 persen dari responden memandang bidang-bidang sekolah dan akademik sebagai aktivitas-aktivitas yang mungkin bermanfaat untuk suatu pekerjaan.
5. Sumber utama untuk mengetahui syarat-syarat suatu pekerjaan adalah observasi terhadap bidang pekerjaan.
6. Hampir semua anak-anak umur tujuh belas tahun telah memikirkan tentang jenis pekerjaan yang mereka suka kerjakan kelak.

Implikasi-implikasi bagi Bimbingan Karier di SLTA

Karena pelajar di sekolah menengah akan sampai pada tingkat kematangan karir yang berbeda melalui rute yang berbeda (lancar atau tidak lancar) aktivitas bimbingan karier harus memiliki tiga penekanan :mendorong perkembangan karier, menyediakan perlakuan,dan membantu penempatan (mengacu kepada perpindahan pelajar ketingkat pendidikan selanjutnya atau kekehidupan pekerjaan.

Kegiatan(aktivitas) bimbingan karier pada sekolah menengah harus bisa mengantar setiap pelajar untuk menangulangi tugas perkembangan menuju perkembangan karier, dan membimbing pelajar kepada kreasi dan prestasi dari seperangkat pilihan dan rencana yang akan di tetapkan.

Penekanan penekanan utama dalam aktivitas aktivitas bimbingan karier untuk berbagai individu haruslah didasarkan pada intensitas perencanaan, kesiapan berpartisipasi dalam kehidupan sebagai pribadi yang independent, dan keterarahan individu-individu kepada tujuan. Dalam hubungan dengan itu, the nasional conference on Guidance, Counseling, and placement in Career Development and Education Occupasional Decision-Making (Cysbers&Pritchard,1969:74) merekomendasikan tujuan-tujuan untuk aktivitas-aktivitas bimbingan karier di sekolah menengah sebagai berikut :

1. Siswa mengembangkan kesadaran akan perlunya implementasi yang lebih khusus dari tujuan-tujuan karier.

2. Siswa mengembangkan rencana-rencana yang lebih khusus guna mengimplementasikan tujuan-tujuan karier.

3. Siswa melaksanakan rencana-rencana untuk dapat memenuhi syarat-syarat memasuki pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran di tingkat sekolah lanjutan, dengan latihan dalam jabatan, atau dengan mengejar latihan lebih lanjut di perguruan tinggi atau pendidikan pasca sekolah lanjutan yang mengantar pada kualifikasi-kualifikasi untuk suatu okupasi khusus

Tujuan bimbingan karier di SLTA.

Herr (1976 : 1-2) mengemukakan tujuan tujuan bimbingan karier di SLTA yang meliputi membantu siswa siswa belajar untuk:

1. menunjukkan hubungan antara hasil-hasil belajar, nilai-nilai aspirasi aspirasi pendidikan.dan kariernya
2. menganalisis kompetensi pribadi sekarang dalam keterampilan keterampilan yang diperlukan untuk pilihan-pilihan karier dan mengembangkan rencana-rencana untuk memperkuat keterampilan ini bila di perlukan
3. memegang tanggung jawab dalam perencanaan karier dan konsekuensi- konsekuensinya.
4. siap untuk memenuhi syarat bagi taraf memasuki pekerjaan-pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran yang sesuai, dengan pendidikan kooperatif, atau dengan latihan-latihan dalam jabatan.
5. siap untuk memenuhi syarat bagi pendidikan pasca sekolah lanjutan dengan mengambil mata pelajaran yang diperlukan oleh tipe program dan lembaga yang diinginkan (perguruan tinggi,perdagangan,perusahaan.
6. mengembangkan pengetahuan dan keterampilan keterampilan yang berhubungan dengan kehidupan sebagai konsumen.
7. mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan penggunaan efektif waktu luang.
8. secara sistematis menguji realitas pilihan-pilihan karier dengan menghubungkannya dengan hasil belajar dalam mata pelajaran.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Herr,E.L dan SH. Cramer.1979, Career Guidance and Counseling Througth The life Span, Bouston : Brown dan Company.

Prayitno, 1999. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan konseling di sekolah atas (SMU), Jakarta : Mandiri Abadi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KONSELING DAN PSIKOTERAPI

KAITAN KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI
Para ahli mempunyai beberapa pendapat tentang konseling dengan psikoterapi adalah sama, yaitu sama-sama membantu orang lain. Hanya saja konseling lebih banyak digunakan di kalangan pendidikan , sedangkan psikoterapi digunakan oleh pekerja sosial, psikolog, dan psikiater. Meskipun demikian, ada juga yang menganggap konseling dengan psikoterapi adalah berbeda. Berbagai perbedaan tersebut bersifat permukaan atau hal-hal teknik (superficial), dari pada hal-hal yang mendasar atau penting (substansial).
a. Persamaan konseling dengan psikoterapi
Pada dasarnya tujuan konseling dengan psikoterapi adalah sama, yaitu eksplorasi diri, pemahaman diri, dan perubahan perilaku. Keduanya mencoba menghilangkan perilaku merusak diri pada konseli/klien. Baik konseling dan psikoterapi menekankan pada perkembangan pembuatan keputusan dan keterampilan pembuatan rencana oleh konseli/klien. Hubungan antara konselor dengan konseli merupakan bagian paling penting dalam konseling dan psikoterapi.
b. Perbedaan konseling dengan psikoterapi
a) Konseling lebih berfokus pada konseren, ikhwal, masalah pengembangan, pendidikan, dan pencegahan. Sedangkan psikoterapi lebih fokus pada konseren atau masalah penyembuhan, penyesuaian, dan pengobatan.
b) Konseling dijalankan atas dasar falsafah atau pandangan terhadap manusia, sedang psikoterapi atas dasar ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologi. Perlu ditambahkan bahwa konseling juga memanfaatkan teori kepribadian dan teori psikologi lainnya, tetapi bukan sebagai dasar kerjanya, melainkan hanya sebagai alat bantu dalam memahami individu.
c) Konseling dan psikoterapi berbeda dalam tujuan dan caranya dalam mencapai tujuan. Tujuan psikoterapi adalah mengatasi kelemahan tertentu melalui beberapa cara praktis mencakup “pembedahan psikis” dan pembedahan otak. Sedang konselor berurusan dengan identifikasi dan pemgembangan kekuatan-kekuatan positif pada individu. Hal ini dilakukan dengan membantu klien untuk menjadi seorang yang berfungsi secara sempurna.
d) Penekanan pada perbedaan subyek, konseling lebih menekankan pada hal-hal yang sadar dan masa kini, sedangkan terapi pada masa yang lalu.
e) Sifat gangguan yang ditangani konseling dan psikoterapi juga berbeda. Konseling lebih pada masalah-masalah yang membutuhkan pemecahan. Sedang psikoterapi menangani masalah disfungsi atau gangguan emosional yang parah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

cinta

Di sana, ada cita dan tujuan
yang membuatmu jauh ke depan
di kala malam begitu pekat
dan mata sebaiknya dipejam saja
cintamu masih lincah melesat
jauh melampaui ruang dan masa

Lalu di sepertiga malam terakhirnya
engkau terjaga, sadar dan memilih menyalakan lampu
melanjutkan mimpi indah yang belum selesei
dengan cita yang besar, tinggi dan bening
dan cinta yang selalu mendengarkan suara hati

teruslah melanglang di jalan ini
menebar kebajikan, menghentikan kebiadaban
menyeru pada iman
walau duri merantaskan kaki,
walau kerikil mencacah telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah

tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum
di jalan cinta para pejuang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENGENTASAN MASALAH MELALUI KONSELING INDIVIDU



1)      Pemahaman Masalah
Dalam konseling, konseli dan konselor harus benar-benar memahami masalah yang dihadapi konseli, sedapat-dapatnya secara lengkap dan rinci.
2)      Analisis Sebab-Sebab Timbulnya Masalah
Dengan mengaji sebab-sebabnya timbulnya masalah, konseli dan konselor memperoleh pemahaman yang lebih lengkap dan mendalam tentang masalah konseli.
3)      Suasana Konseling
Hubungan konseling adalah hubungan pribadi yang terbuka dan dinamis antara konseli dan konslor.
4)      Konseli Mengatasi Sendiri Masalahnya
Apabila hati dan pikiran konseli dapat digugah, besarlah harapan kekuatan yang ada di dalam diri konseli terbangkitkan untuk mengentaskan permasalahan yang masalah dialaminya.
5)      Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan untuk menilai proses konseling pada umumnya, dan khususnya untuk melihat sampai seberapa jauh masalah konseli terentaskan, dan lebih khusus lagi untuk mengetahui keefektifan metode khusus yang dipakai. Dua pendekatan penilaian dapat ditempuh yaitu : Evaluasi dalam proses, dan evaluasi pasca proses

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS